PENGECATAN SEDIAAN BIOLOGIS
Stain(ing) : membuat warna (biasanya) sesuatu menjadi berbeda dengan sekitarnya
(Wilkipedia, the free encyclopedia online), dalam biologi sering diartikan
sebagai pengecatan atau pewarnaan.
Pertanyaan sederhana : mengapa pewarnaan/ pengecatan dan apa yang diwarnai?
Sediaan mikroskopis dari jaringan atau sel yang tersering diwarnai, meskipun
demikian, sediaan anatomi makroskopik seperti arteri dan vena juga bisa
diwarnai menggunakan kombinasi antara cairan latex dan cat tembok warna merah
gelap (arteri) atau biru gelap (vena). Tetapi konsep yang terakhir ini berbeda
dengan konsep staining dalam biologi.
MENGAPA PENGECATAN/ PEWARNAAN SEL?
Agar pengamatan mikroskopik dari jaringan/ sel menjadi lebih baik.
Merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam laboratorium
diagnostik veteriner.
Beragam teknik dan jenis zat warna/ kombinasinya yang digunakan
Banyak prosedur laboratorium diagnostik yang melakukan pemeriksaan sel.
Histopatologi, sitologi, mikrobiologi, dan berbagai pemeriksaan mikroskopik
lainnya
BEBERAPA ZAT PENGECAT
Mordant : bahan kimia yang digunakan sebagai fiksator/ menjadikan sesuatu
(baisanya bahan kimia) tidak terlarut dan dapat beraksi dengan zat warna.
Menurut definisinya : mordant ialah suatu zat warna yang memiliki gugus
hidroksil dan karboksil, serta bermuatan negatif dan bersifat anionik. Beberapa
mordant juga memiliki gugus amino dan bersifat kationik dan juga membutuhkan
keberadaan metal agar bisa menampilkan warna yang lebih baik.
Beberapa metal yang biasanya terikat dengan mordant ialah ion ferri, aluminium,
Sifat anionik dan kationik ini menyebabkannya mampu berinteraksi dengan
berbagai molekul yang berada di sel, terutama protein, karena protein memiliki
rantai samping asam amino yang bisa bermuatan positif atau negatif, tergantung
dari rasio kedua muatan tersebut.
Secara biologis, mordant berperan penting untuk fiksasi protein yang biasanya
dalam bentuk koloid menjadi bentuk yang lebih padat dan kemudian bereaksi
dengan zat warna.
Beberapa mordant yang sering digunakan ialah hematein (natural black 1),
lainnya ialah chromoxane cyanine R (mordant blue 3) dan celestine biru B
(mordant blue 14), keduanya biasa digunakan sebagai pengganti dari hematoksilin
dengan adanya penambahan garam ferri. Alizarin merah-S (mordant red 3) berguna
untuk memperlihatkan keberadaan kalsium pada kerangka embrio atau fetus.
Terkait dengan diagnosa klinis secara mikroskopis, ada beberapa zat pewarna
yang umum digunakan, dalam tulisan ini akan ditekankan beberapa zat pewarna
yang sering digunakan untuk mewarnai sel dalam disiplin kedokteran hewan/
veteriner.
Hematoksilin : diekstraksi dari sejenis tanaman logwood, jika dioksidasi akan
membentuk haematein, senyawa yang berwarna biru keunguan. Digunakan
bersama-sama dengan garam Fe(III) atau Al(III) untuk mewarnai inti sel.
Eosin : sering digunakan sebagai zat warna tandingan dari hematoksilin dalam
pewarnaan H&E (haematoxylin and eosin) yang populer dalam teknik histologi.
Eosin mewarnai sitoplasma sel menjadi merah jambu agak oranye, tergantung
pH-nya, eosin juga mewarnai eritrosit menjadi merah sedikit kecoklatan,
tergantung pH mediumnya.
Biru metilen : biasa digunakan sebagai pewarna yang umum, hanya untuk
membedakan antara sel dan latar belakangnya saja, tanpa bermaksut melakukan
kajian differensiasi. Biru metilen memberi warna biru cerah yang bisa
bergradasi (biru muda sampai biru agak tua), jika mewarnai sel, bisa
memperlihatkan keberadaan morfologi nukleolus dan pola struktur kromatin di
dalam nukleolus.
TUJUAN PEWARNAAN
Tergantung jenis sediaannya dan tujuannya : ini yang pertama harus
diperhatikan. Jelasnya, pengecatan bertujuan agar sel lebih mudah diamati dan
dievaluasi
Bisa pewarnaan sederhana : hanya untuk melihat bentuk sel, bisa dilakukan
dengan menggunakan zat warna biru metilen (tersering) atau zat warna lainnya.
Umumnya menggunakan satu jenis zat warna.
Pewarnaan khusus : Agar tampak kontras untuk membedakan beberapa komponen
tertentu seperti spora dan kapsel pada sel bakteri atau pewarnaan komponen
tertentu di sel seperti karbohidrat, dan lain-lain. Bisa juga pewarnaan
komponen patologis tertentu yang mungkin ada di sel seperti badan inklusi.
Pewarnaan khusus umumnya memerlukan dua macam zat warna atau lebih, juga
memerlukan bahan dan teknik yang biasanya tidak tersedia di laboratorium klinik
yang kecil, biasanya dilakukan di laboratorium patologi.
Pewarnaan differensial : bertujuan membedakan sifat tertentu dalam sel,
contohnya inti dan sitoplasma digunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Inti yang bersifat asam akan menyerap zat warna hematoksilin yang bersifat
alkalis (basofilik) dan sitoplasma yang bersifat netral/ sedikit alkalis akan
menyerap zat warna yang bersifat asam (eosinofilik).
Pewarnaan differensial lain : dalam teknik mikrobiologi untuk membedakan sifat
sel bakteri (pewarnaan Gram dan Ziehl Nielsen). Pewarnaan differensial merupakan pewarnaan penting dalam histopatologi dan
sitologi dan merupakan salah satu dasar dalam pengembangan dari pewarnaan
polikromatik seperti pewarnaan Romanowsky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar