Hiu martil
Hiu
martil dari genus Sphyrna adalah anggota
dari famili Sphyrnidae.
Satu-satunya genus selain Sphyrnidae, Eusphyra,
terdiri dari hanya satu spesies, Esphyra blochii, winghead
shark.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Chondrichthyes
Upakelas: Elasmobranchii
Ordo: Carcharhiniformes
Famili: Sphyrnidae
Genus: Sphyrna
Spesies : Sphyrna mokarran
Sembilan spesies hiu martil
yang sudah diketahui memiliki panjang antara 2 hingga 6 meter (6,5 hingga 20
kaki), dan semua spesies memiliki proyeksi kepala menyerupai martil gepeng bila dilihat dari
salah satu sisi. Mata dan lubang hidup ada di ujung kepala.
Mereka adalah predator
agresif yang memakan ikan, ikan pari, cumi-cumi,
dan udang-udangan.
Mereka ditemukan di perairan hangat sepanjang garis pantai, dan paparan benua. Bentuk
kepalanya yang seperti martil menyebabkan mereka mampu berbelok dengan benar.
Seperti semua hiu, hiu martil memiliki pori sensor electrolocation yang
disembut ampullae of Lorenzini.
Dengan menyebarkan reseptor di berbagai area, hiu martil dapat mencari mangsa
dengan lebih efektif. Hiu ini mampu mendeteksi sinyal listrik setengah miliar
Volt. Kepala yang berbentuk seperti martil juga memberikan keuntungan berupa
area penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air
sedikitnya 10 kali dibandingkan dengan hiu 'klasik' lainnya. Bentuk kepala aneh
hiu ini dapat dianalogikan dengan antena seekor serangga.
Hiu martil memiliki mulut
yang kecil dan sepertinya melakukan banyak bottom-hunting. Mereka suka
membentuk gerombolan di siang hari, terkadang dalam kelompok lebih dari 100.
Pada sore hari, seperti hiu lain, mereka menjadi pemburu solo.
Reproduksi
Reproduksi hiu martil
terjadi setahun sekali. Hiu martil sekali melahirkan berkisar antara 20 hingga
40 anak. Perkawinan hiu martil merupakan hubungan yang kasar. Jantan akan
menggigit betina sampai betina tenang, membiarkan perkawinan terjadi. Tidak seperti
kebanyakan spesies hiu lain, reproduksi hiu martil terjadi secara fertilisasi internal di
mana membuat lingkungan aman agar sperma bisa melebur dengan sel telur. Embrio
berkembang di dalam plasenta
betina dan diberi makan melalui tali pusar,
sama seperti mammalia.
Masa kehamilan 10 sampai 12 bulan. Setelah anak hiu dilahirkan, induk mereka
tidak tinggal bersama dan mereka ditinggalkan untuk mengurus diri mereka
sendiri. Rekor dunia hiu martil betina yang sedang hamil ditangkap di Boca Grande, Florida
pada 23 Mei, 2006 berbobot 1280 pon (580 kg). Hiu ini mengandung 55 anak. Pada
Mei 2007, para ilmuwan menemukan bahwa hiu martil dapat bereproduksi secara
aseksual melalui partenogenesis,
di mana mereka memiliki kemampuan untuk menyuburkan telur mereka sendiri. Partenogenesis berasal dari bahasa Yunani yaitu parthenos, ("virgin"),
genesis, ("pembuatan") merupakan pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasi oleh pejantan.
Partenogenesis
adalah bentuk reproduksi
aseksual di mana
betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi.
Partenogenesis dapat kita lihat pada kutu daun, lebah, kutu air, dan
beberapa invertebrata lainnya, juga pada beberapa tumbuhan. Komodo dan hiu
ternyata juga mampu bereproduksi secara partenogenesis, bersama dengan beberapa
genera ikan, amfibi, dan reptil - yang telah menunjukkan bentuk reproduksi
aseksual yang berbeda, termasuk partenogenesis sejati, gynogenesis, dan
hybridogenesis (bentuk tidak sempurna dari partenogenesis).
Pergiliran
antara partenogenesis dan reproduksi seksual disebut heterogami. Bentuk reproduksi yang berkaitan
dengan partenogenesis tetapi membutuhkan sperma disebut dengan ginogenesis dan hybridogenesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar