Pada dasarnya tubuh manusia memiliki suatu kelenjar yang berperan
penting di dalam otak yaitu kelenjar pineal. Kelenjar pineal disebut sebagai
kelenjar paling misterius. Filsuf Decrates menyebutnya the seat of soul atau
pusat jiwa. Berjuta-juta tahun lalu, binatang reptil kuno memiliki mata ketiga
berada di puncak kepala, yang sangat sensitif terhadap cahaya dan mengatur
perputaran irama alami pada tubuh mereka. Dalam perjalanan evolusi,
"mata" tersebut telah masuk ke otak dan menjadi kelenjar pineal.
Posisi Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak di bagian dalam otak epifisis
serebri. Bentuknya kerucut, ramping seperti buah pinus. Pada manusia,
panjangnya kurang dari satu sentimeter. Di dalam kelenjar buntu otak pineal itu
terdapat serabut-serabut saraf. Di antaranya ada yang berhubungan langsung dengan
saraf penglihatan sehingga sangat sensitif terhadap cahaya.
Kelenjar pineal sebenarnya menghasilkan dua macam hormon penting untuk mengendalikan aktivitas manusia. Seratonin berfungsi sebagai pemberi semangat untuk melakukan aktivitas di siang hari. Sebaliknya, pada malam hari, di saat kelenjar-kelenjar lain kurang aktif, kelenjar pineal ini bekerja mencapai puncak fungsinya yaitu mengeluarkan hormon melatonin.
Melatonin (5-methoxy-N-acetyltryptamine) merupakan hormon yang memegang peranan penting terhadap regulasi beberapa fungsi biologis. Melatonin merupakan hormon yang berasal dari asam amino tryptophan sebagai prekursor sehingga produksi hormon melatonin sangat bergantung pada ketersediaan asam amino tryptophan di dalam tubuh. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang produksi dalam tubuhnya sangat kecil sehingga perlu adanya asupan protein dari makanan.
Kelenjar pineal sebenarnya menghasilkan dua macam hormon penting untuk mengendalikan aktivitas manusia. Seratonin berfungsi sebagai pemberi semangat untuk melakukan aktivitas di siang hari. Sebaliknya, pada malam hari, di saat kelenjar-kelenjar lain kurang aktif, kelenjar pineal ini bekerja mencapai puncak fungsinya yaitu mengeluarkan hormon melatonin.
Melatonin (5-methoxy-N-acetyltryptamine) merupakan hormon yang memegang peranan penting terhadap regulasi beberapa fungsi biologis. Melatonin merupakan hormon yang berasal dari asam amino tryptophan sebagai prekursor sehingga produksi hormon melatonin sangat bergantung pada ketersediaan asam amino tryptophan di dalam tubuh. Tryptophan merupakan asam amino esensial yang produksi dalam tubuhnya sangat kecil sehingga perlu adanya asupan protein dari makanan.
Alur Pembentukan Melatonin
Alur Kerja Melatonin
Yang menarik dari hormon melatonin ini adalah waktu
produksinya. Kelenjar pineal yang menghasilkan hormon melatonin merupakan
kelenjar yang sangat sensitif terhadap cahaya sehingga kelenjar ini aktif pada
malam hari. Berdasarkan penelitian ternyata hormon metalonin ini paling banyak
dihasilkan sekitar pukul 02.00 – 04.00 malam. Hal ini dikarenakan pada waktu
itu gangguan cahaya dari alam paling minimal.
Kurva Melatonin terhadap Waktu
Berdasarkan penelitian ternyata jumlah produksi hormon melatonin
dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas yang dapat memperlancar aliran
darah dan hormon dari otak ke seluruh tubuh. Aktivitas yang paling tepat adalah
dengan melakukan sholat pada waktu tersebut yaitu sholat tahajud. Hal ini
dikarenakan pada dasarnya gerakan sholat merupakan aktivitas paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia, bahkan dari sudut medis sholat
merupakan gudang obat dari berbagai jenis penyakit. Bentuk aktivitas inilah
yang membedakan kualitas kesehatan antara seseorang yang bangun malam untuk
sholat tahajud dan yang melakukan aktivitas lain.
Sholat merupakan kombinasi gerakan yang memungkinkan adanya
aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir dengan lancar dan
berkesinambungan antara otak dan seluruh tubuh. Hal ini dapat menstimulus
kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin lebih maksimal. Dengan
maksimalnya jumlah melatonin dalam tubuh, maka keseimbangan tubuh secara
keseluruhan akan terjada, hal ini sangat berkaitan dengan peran hormon
melatonin terhadap kinerja tubuh.
Berikut
ini beberapa kegunaan hormon melatonin :
1.
Berperan penting terhadap kondisi tidur yang baik termasuk menurunkan
temperatur tubuh dan menjaga keadaan tubuh saat tidur.
2.
Mengurangi kolesterol sehingga dapat memperkecil kemungkinan mengidap jantung
koroner.
3. Mengatasi radikal bebas (antioksidan), hal ini dikarenakan melatonin dapat mentralisir zat radikal dengan menyumbangkan elektronnya. Selain itu melatonin dapat menghambat pembentukan peroksinitrit (prekursor radikal) dengan menghambat enzim nitrit oksida sintetase.
3. Mengatasi radikal bebas (antioksidan), hal ini dikarenakan melatonin dapat mentralisir zat radikal dengan menyumbangkan elektronnya. Selain itu melatonin dapat menghambat pembentukan peroksinitrit (prekursor radikal) dengan menghambat enzim nitrit oksida sintetase.
Melatonin merupakan antioksidan yang lebih reaktif
dibandingkan vitamin E atau glutation sehingga lebih efektif mengatai zat
radikal yang masuk ke dalam tubuh
Skema
Fungsi Melatonin sebagai Antioksidan
4.
Meningkatkan keefektifan sistem kekebalan tubuh, hal ini dikarenakan melatonin
dapat menstimulus produksi sitokin InterLeukin−2 (IL−2), InterLeukin−6 (IL−6),
and InterLeukin−12 (IL−12) sebagai sistem imun tubuh.
5.
Dapat mencegah kanker karena berdasarkan peneltitian hormon melatonin dapat
secara langsung mencegah perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
6. Melindungi tubuh dari polusi lingkungan
serta efek racun.
7.
Dapat meringankan kondisi penderita AIDS, karena melatonin sanggup merangsang
sel-sel kekebalan tubuh yang abnormal menjadi normal.
Salah satu hal yang cukup menarik adalah ternyata melatonin
sudah dapat dikemas menjadi obat (pil) yang dapat digunakan untuk mengingkatkan
kadar melatonin dalam tubuh. Hal ini seharusnya dapat menjadi suatu keunggulan bagi
umat Islam yang dapat memperoleh hormon melatonin ekstra tanpa harus membeli
tetapi cukup dengan melaksanakan sholat tahajud secara rutin.
Tanaman yang dapat
menghasilkan hormon melatonin
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang
berasal dari Milan, Italy mempublikasikan temuannya dalam Journal of
the Science of Food and Agriculture tentang ditemukannya komponen
penting yang terdapat pada buah anggur, yaitu hormon melatonin. Selama ini
melatonin hanya diketahui terdapat pada manusia dan hewan mamalia yang dibentuk
dari glandula pineal di otak, traktus gastrointestinal dan retina.
Temuan ini menunjukkan bahwa ternyata hormon
melatonin juga terdapat pada tumbuhan. Kadar hormon melatonin pada darah
manusia sekitar 20 picogram per mililiter pada pagi hari dan 55 pg/ml pada
malam hari (1 picogram = 1/triliun gram). Hormon melatonin ini memiliki
kemampuan sebagai antioksidan dan anti kanker.
Marcello Iriti dan Mara Rossoni dari Universitas
Milan bersama dengan Franco Faoro dari institut di Virologia Vegetale, Milan
melakukan penelitian terhadap 8 jenis anggur, dan ditemukan tingginya kadar
melatonin pada kulit anggur jenis Nebbiolo, Merlot, Cabernet Savignon,
Sangiovesse dan Croatina, dimana jenis anggur ini adalah jenis yang sering
digunakan untuk pembuatan minuman anggur merah (red wine). Dari sekian banyak
jenis anggur yang tertinggi kandungan melatoninnya adalah yang berjenis
Nebbiolo. Dari temuan ini dapat dijelaskan bahwa mereka yang rutin minum satu
atau dua gelas red wine pada sore hari akan memingkatkan kadar melatonin,
sehingga orang tersebut dapat tidaur pulas, meskipun bila red wine diminum
dalam jumlah yang besar akan mengurangi rasa kantuk, hal ini disebabkan
pengaruh dari alkohol.
Dr. Iriti menjelaskan bahwa kandungan melatonin
pada wine dapat membantu meregulasi ritme sirkardian, sama seperti melatonin
yang diproduksi glandula pineal pada mamalia. Penelitian berikutnya akan
menguji apakah melatonin yang terdapat pada anggur juga memiliki manfaat yang
sama dengan hormon melatonin.
Terhadap kondisi insomnia, melatonin dapat
menjadi terapi yang diharapkan dapat mengatasi gangguan sulit tidur tersebut.
Pada kondisi insomnia, para ahli meneliti ditemukannya kadar sinyal kimia yang
disebut cytokine interleukin-6 mengalami peningkatan.
Interleukin-6 ini merupakan cytokine pro inflamatory yang
menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskuler dan beberapa penyakit lainnya.
Para ahli tersebut telah menemukan bahwa kurang tidur berhubungan dengan
produksi interleukin-6 pada siang dan malam hari.
Melatonin yang diproduksi glandula pineal akan
memberikan respon terhadap gangguan tersebut. Akibat rangsangan yang berasal
dari aliran darah, hormon melatonin ini akan keluar dan menimbulkan keinginan
untuk tidur. Saat ini telah diproduksi dalam bentuk suplemen oral untuk
membantu mengatasi siklus gangguan tidur seperti pada kondisi jet lag, dimana
siklus sirkadian normal dari tidur dan bangun mengalami perubahan akibat
perubahan lingkungan.
Trims info nya ya 😊
BalasHapus