Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam
ukuran pertambahan dalam ukuran yang bersifat irreversible. Karena bersifat
multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalm voume tetapi juga pertambahan dalam
hal bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tinggkat kerumitan. Proses
pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel.
Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apikal dari tunas akar.
Pertumbuhan dapat di defenisikan sebagai pembelahan dan pembesaran sel, tetapi
defenisi yang paling umum dipakai adalah pertambahan berat kering yang juga meliputi
diferensiasi. Letak pertumbuhan adalah pada meristem ujung, lateral, dan
interkalar (Wikipedia, 2012).
Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak
pada bagian bawah meristem apical dari tunas dan akar. Pertumbuhan variasi pertambahan panjang tiap lokus
batang. Nilai pertambahan panjang terbesar adalah pada lokus yang terletak pada area dekat tunas (shoot). Daerah pembelahan sel batang lebih jauh letaknya dari ujung
daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa sentimeter dibawah ujung
(tunas). Sedangkan pertambahan panjang tiap lokus pada akar tidak diketahui
pertambahan panjang terbesar dikarenakan kecambah mati.
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran
organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak
bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya
perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar contohnya yaitu (Wikipedia, 2012) :
-
Batang tumbuhan yang tadinya 2
cm menjadi 5 cm
-
Bayi yang beratnya 5 kg berubah
menjadi 6,5 kg
-
Berat tubuh kucing yang tadinya
4 kg menjadi 6 kg
Terdapat 2 macam
pertumbuhan yaitu (Prawirohartono, 1996) :
1.
Pertumbuhan Primer, terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
-
tunas
embrionik yaitu calon batang dan daun
-
akar
embrionik yaitu calon akar
-
kotiledon
yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah yaitu :
-
Daerah
pembelahan sel-sel di daerah ini aktif membelah
(meristematik),
-
Daerah
pemanjangan berada di belakang daerah pembelahan,
-
Daerah
diferensiasi bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan.
Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang
sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2.
Pertumbuhan sekunder, aktivitas
sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Prosesnya yaitu mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang
disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya
parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium
yang disebut kambium intervasis. Kambium
intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan
antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit dimana ke dalam membentuk feloderm yatu sel-sel
hidup dan ke luar membentuk felem yaitu sel-sel mati.
Pertumbuhan itu lebih mudah
digambarkan dari pada di defenisikan. Pertumbuhan berarti pembelahan sel
dan pembesaran sel. Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan
proses yang tidak dapat berbalik. Proses differensiasi seringkali dianggap
pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses diferensiasi (Yuliza, 2005).
Proses
pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel.
Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apical dari tunas
akar. Pada
rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas
tiap-tiap buku atau nodus. Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya
misalnya pada daun sel-sel akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan
lateral terjadi dengan membesarnya sel-selyang terletak pada sisi-sisi jaringan
kambium. Pertumbuhan
bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan
meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan diferensiasi
sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.
(Fahn, 1992).
Daerah meristematis pucuk batang
mengalami pertumbuhan primer seperti yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih
kompleks karena tidak hanya proliferasi aksis batang namun juga pembentukan
organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada
internodus paling atas. Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang
yang tipis, berdinding lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi
sel. Pemanjangan sel diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari
internodus maka kecepatan pemanjangan semakin lambat. Daerah pemanjangan di
belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Loveless, 1991).
Proses pemanjangan tunas terjadi
melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut.
Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas
tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong
ke arah pemanjangan batang dan tunas. Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada
ujung akar yang bersifat meristematis. Pembelahan sel terjadi secara
longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang menyebabkan akar berbentuk
silindris (Campbell, dkk., 1999).
Zona pembelahan sel meliputi
meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer (terdiri dari
protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal yang terdapat di
pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer yang bersifat
meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan (elongasi).
Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung
akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan mandukung pertumbuhan secara
terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan
tersebut (Campbell, dkk., 1999).
Proses pemanjangan
akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar, dimana terletak tiga zona
sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung akar ke arah
atas terdapat zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona pematangan. Zona
pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem
primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal
yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer
yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan
(elongasi). Disini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga
mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan mandukung
pertumbuhan secara terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke ujung termuda
zona pemanjangan tersebut (Campbell, dkk., 1999).
Jaringan meristem digolongkan
berdasar bermacam-macam kriteria, yaitu berdasar letaknya pada tumbuhan
meristem dibadakan menjadi (Sumardi dan Pudjoarinto, 2008) :
1.
Meristem
apikal yang letaknya pada ujung akar dan ujung batang.
2.
Meristem
lateral yaitu meristem yang sejajat dengan permukaan organ misalnya kambium dan
felogen. Kambium
pembuluh dan kambium gabus merupakan meristem lateral. Kedua macam jaringan
tersebut merupakan jaringan dewasa yang kemudian menjadi meristematik kembali.
3.
Meristem
interkalar terletak di bagian pangkal tiap buku tumbuhan rumput-rumputan. Pada
tumbuhan monokotil pemanjangan sumbu pucuk disebabkan oleh aktivitas bagian
meristematik yang terdapat di bagian ruas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan distribusi akar menurut (Gardner, dkk., 1991) :
1. Genotipe, karakteristik akar secara kuantitatif akan
diturunkan ke generasi selanjutnya dan dikendalikan oleh gen, perbedaan genetik
ini lalu akan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Persaingan, kompetisi spesies tumbuhan mengeluarkan bahan
panghambat oleh akar disebut alelopati.
3. Penghilangan daun, pemotongan daun dapat mengurangi
pertumbuhan akar dan pucuk.
4. Atmosfer tanah, kandungan CO2 yang lebih banyak dari O2
dalam rhizosper akan merangsang pertumbuhan akar.
5. PH, dalam pH kurang dari 6 akan membatasi pertumbuhan
akar karena meningkatkan kelarutan Al, Mn, Fe.
6. Temperatur tanah, temperatur optimum pertumbuhan akar
lebih rendah dari bagian pucuk.
7. Kesuburan tanah, pertumbuhan dan perkembangan akar
memerlukan sumber mineral yang cukup.
8. Air, akar tidak akan tumbuh melalui lapisan tanah yang
kering.
9. Daya mekanik dan fisik, akar mngalami resistensi mekanik
terhadap pertumbuhan dari bermacam-macam sebab, misal ukuran partikel,
kurangnya penggumpalan, kompaksi tanah dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A, J. B. Reece and L. E. Mitchell, 1999. Biologi Jilid 1 Edisi 8. Erlangga: Jakarta.
Fahn, A., 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3.UGM University: Yogyakarta.
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press: Jakarta.
Loveless, A. R., 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Sumardi, I., A. Pudjoarinto, 2008. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan: Jakarta.
Yuliza, K., 2005. Menentukan Daerah Tumbuh Pada Tumbuhan. http://bhimashraf.blogspot.com. Diakses pada tanggal 8 Maret 2012, pukul 18:30 WITA.
Wikipedia, 2012. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan. http://www. wikipedia.com. Diakses pada tanggal 8 Maret 2012, pukul 18:34 WITA.
mau gk follow-follonan dengan aku? di http://callmederi.blogspot.com/
BalasHapus