Senin, 10 Desember 2012

TEKNIK DASAR PENGECATAN SEL


PENGECATAN SEDIAAN BIOLOGIS


Stain(ing) : membuat warna (biasanya) sesuatu menjadi berbeda dengan sekitarnya (Wilkipedia, the free encyclopedia online), dalam biologi sering diartikan sebagai pengecatan atau pewarnaan.

Pertanyaan sederhana : mengapa pewarnaan/ pengecatan dan apa yang diwarnai?

Sediaan mikroskopis dari jaringan atau sel yang tersering diwarnai, meskipun demikian, sediaan anatomi makroskopik seperti arteri dan vena juga bisa diwarnai menggunakan kombinasi antara cairan latex dan cat tembok warna merah gelap (arteri) atau biru gelap (vena). Tetapi konsep yang terakhir ini berbeda dengan konsep staining dalam biologi.

MENGAPA PENGECATAN/ PEWARNAAN SEL?

Agar pengamatan mikroskopik dari jaringan/ sel menjadi lebih baik.
Merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam laboratorium diagnostik veteriner.
Beragam teknik dan jenis zat warna/ kombinasinya yang digunakan
Banyak prosedur laboratorium diagnostik yang melakukan pemeriksaan sel.
Histopatologi, sitologi, mikrobiologi, dan berbagai pemeriksaan mikroskopik lainnya

BEBERAPA ZAT PENGECAT

Mordant : bahan kimia yang digunakan sebagai fiksator/ menjadikan sesuatu (baisanya bahan kimia) tidak terlarut dan dapat beraksi dengan zat warna.
Menurut definisinya : mordant ialah suatu zat warna yang memiliki gugus hidroksil dan karboksil, serta bermuatan negatif dan bersifat anionik. Beberapa mordant juga memiliki gugus amino dan bersifat kationik dan juga membutuhkan keberadaan metal agar bisa menampilkan warna yang lebih baik.
Beberapa metal yang biasanya terikat dengan mordant ialah ion ferri, aluminium,
Sifat anionik dan kationik ini menyebabkannya mampu berinteraksi dengan berbagai molekul yang berada di sel, terutama protein, karena protein memiliki rantai samping asam amino yang bisa bermuatan positif atau negatif, tergantung dari rasio kedua muatan tersebut.
Secara biologis, mordant berperan penting untuk fiksasi protein yang biasanya dalam bentuk koloid menjadi bentuk yang lebih padat dan kemudian bereaksi dengan zat warna.
Beberapa mordant yang sering digunakan ialah hematein (natural black 1), lainnya ialah chromoxane cyanine R (mordant blue 3) dan celestine biru B (mordant blue 14), keduanya biasa digunakan sebagai pengganti dari hematoksilin dengan adanya penambahan garam ferri. Alizarin merah-S (mordant red 3) berguna untuk memperlihatkan keberadaan kalsium pada kerangka embrio atau fetus.
Terkait dengan diagnosa klinis secara mikroskopis, ada beberapa zat pewarna yang umum digunakan, dalam tulisan ini akan ditekankan beberapa zat pewarna yang sering digunakan untuk mewarnai sel dalam disiplin kedokteran hewan/ veteriner.
Hematoksilin : diekstraksi dari sejenis tanaman logwood, jika dioksidasi akan membentuk haematein, senyawa yang berwarna biru keunguan. Digunakan bersama-sama dengan garam Fe(III) atau Al(III) untuk mewarnai inti sel.
Eosin : sering digunakan sebagai zat warna tandingan dari hematoksilin dalam pewarnaan H&E (haematoxylin and eosin) yang populer dalam teknik histologi. Eosin mewarnai sitoplasma sel menjadi merah jambu agak oranye, tergantung pH-nya, eosin juga mewarnai eritrosit menjadi merah sedikit kecoklatan, tergantung pH mediumnya.
Biru metilen : biasa digunakan sebagai pewarna yang umum, hanya untuk membedakan antara sel dan latar belakangnya saja, tanpa bermaksut melakukan kajian differensiasi. Biru metilen memberi warna biru cerah yang bisa bergradasi (biru muda sampai biru agak tua), jika mewarnai sel, bisa memperlihatkan keberadaan morfologi nukleolus dan pola struktur kromatin di dalam nukleolus.

TUJUAN PEWARNAAN

Tergantung jenis sediaannya dan tujuannya : ini yang pertama harus diperhatikan. Jelasnya, pengecatan bertujuan agar sel lebih mudah diamati dan dievaluasi

Ada beberapa jenis pewarnaan :

Bisa pewarnaan sederhana : hanya untuk melihat bentuk sel, bisa dilakukan dengan menggunakan zat warna biru metilen (tersering) atau zat warna lainnya. Umumnya menggunakan satu jenis zat warna.
Pewarnaan khusus : Agar tampak kontras untuk membedakan beberapa komponen tertentu seperti spora dan kapsel pada sel bakteri atau pewarnaan komponen tertentu di sel seperti karbohidrat, dan lain-lain. Bisa juga pewarnaan komponen patologis tertentu yang mungkin ada di sel seperti badan inklusi. Pewarnaan khusus umumnya memerlukan dua macam zat warna atau lebih, juga memerlukan bahan dan teknik yang biasanya tidak tersedia di laboratorium klinik yang kecil, biasanya dilakukan di laboratorium patologi.
Pewarnaan differensial : bertujuan membedakan sifat tertentu dalam sel, contohnya inti dan sitoplasma digunakan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Inti yang bersifat asam akan menyerap zat warna hematoksilin yang bersifat alkalis (basofilik) dan sitoplasma yang bersifat netral/ sedikit alkalis akan menyerap zat warna yang bersifat asam (eosinofilik).
Pewarnaan differensial lain : dalam teknik mikrobiologi untuk membedakan sifat sel bakteri (pewarnaan Gram dan Ziehl Nielsen). Pewarnaan differensial merupakan pewarnaan penting dalam histopatologi dan sitologi dan merupakan salah satu dasar dalam pengembangan dari pewarnaan polikromatik seperti pewarnaan Romanowsky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar