Kamis, 22 November 2012

PERKEMBANGAN KECAMBAH DALAM GELAP DAN TERANG




            Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder (Wikipedia, 2012).
            Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi  pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan (Wikipedia, 2012).
          Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh. 
            Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Wikipedia, 2012).
            Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan akar, batang dan daun (Gatardi, 2012).
            Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengga nggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat (Afria, 2012).
            Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm meberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya (Afria, 2012).
            Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,yang tejadi karma baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan. Proses-proses pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur

langsung oleh hubungan antara volume dan luas permukaannya (Harjadi,1979).
            Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apikal dari tunas akar.Pada rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku atau nodus. Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringan cambium. Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga (Fahn, 1992).
            Reaksi-reaksi perkecambahan ujung dan alas yaitu fototropisme didalam avena mempunyai dua komponen yang berbeda secara morfologis.Disebut reksi ujung dan reaksi dasar.Kepekaan reaksi ujung lebih besar dari pada kepekaan reaksi dasar. Kinetika pelengkungan berbeda untuk pemberian cahaya untuk diujung dan diatas.Kelengkungan diinduksikan UU(ultra Ungu) banyak sama dengan pelengkungan yang diinduksikan oleh UV(Ultra Violet) oleh pemaparan selama 4 menit atau lebih terhadap cahaya biru yang kuat (Positif Ke 2) sifat-sifat dasar dari pelengkungan alas dan dasar adalah (Blogspot, 2010):
a.       Mereka memerlukan tambahan banyak energi cahaya total dari pada pelengkungan ujung.
b.      Mulai muncul di sepanjang keseluruhan panjang koleoptil yang meluas Melalui puncak pertama,sedangkan pelengkungan ujung tipikalnya mulai didekat apex dan berpindah secara basipetal.
c.       Pemberian cahaya pada apex atau alas dengan energi yang cukup,terutama dengan UU memberikan pelengkung alas.
            Pengamatan tingkat respirasi selama fotosintesis memerlukan penguatan teknik-teknik isotop kerena kedua proses tersebut mengikuti reaksi keseluruhan yang sama dalam arah yang berlawanan.Digunakan dalam fase gas untuk memantau pengambilan respirasi.Didalam pencahayaan lemah penganbilan O2 lebih lemah dan lambat dari pada didalam gelap; pada intensitas tinggi ia akan naik dan dapat melebihi kecepatan didalam gelap 3-4 kalu dengan penyesuaian kembali di dalam ~ 1 menit. Penghambatan parsial pengambilan O2 didalam cahaya lemah terbukti dibuat peka oleh panjang gelombang yang panjang.Ini dianggap berasal dari operasi siklis system yang menghasilkan ATP yang bisa diduga membatasi ADP yang tersedia untuk fosforilasi ini menghambat proses respirasi terakhir.Dipihak lain cahaya gelombang pendek yang paling efektif didalam evolusi secara fotosintesis membuat peka pengambilan oksigen yang meningkat di dalam cahaya kuat (Wilkins, 1992).
            Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang 730nm meberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya (Wikipedia, 2012).
            Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit qita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya (Wordpress, 2012).
            Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Wikipedia, 20
12).
DAFTAR PUSTAKA

Afria, 2012Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan Kacang Hijau. http://www.isyarathati.wordpress.com. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012, pukul 20:49 WITA.
Blogspot, 2010. Perkecambahan. http://emirgarden.blogspot.com/. Diakses pada tanggal tanggal 13 Maret 2012, pukul 20:49 WITA.
Fahn, A., 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3.UGM university: Yogyakarta.
Fitter, A.H., 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Gatardi, A.S., 2012Perkembangan Kecambah. http://id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012, pukul 20:00 WITA.
Harjadi, S.S., 1979. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Wikipedia, 2012.  Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan. http:// id.wikipedia.org/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012, pukul 20:05 WITA.
Wilkins, M.B., 1992. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara: Jakarta.
Wordpress, 2012. Peranan Zat Pengatur Tumbuh. http:mybioma.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012, pukul 20:08 WITA.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar