Bentang alam vulkanik adalah bentang
alam yang pembentukannya dikontrol oleh proses keluarnyamagma dari dalam bumi
(vulkanisme). Vulkanisme ada tiga macam yaitu :
1. Vulkanisme
letusan : dikontrol oleh magma yang bersifat asam, banyak gas, sifat magma
kental,ledakan kuat, dan biasanya menghasilkan material piroklastik dan membentuk
gunung api yang terjal.
2. Vulkanisme
lelehan : dikontrol oleh lava basa, sedikit kandungan gas, magma encer, ledakan
lemahdan vulkanisme ini biasanya menghasilkan gunung api rendah dan berbentuk
perisai.
3. Vulkanisme
campuran : dikontrol oleh magma menengah dan biasanya menghasilkan gunung
apistrato.
Bentuklahan Vulkanik
V1 = Kepundan : Merupakan
lubang atau kawah tempat keluarnya lava dari perut bumi
V2 = Kerucut gunung api
: Merupakan bagian tubuh gunungapi paling atas yang langsung mendapat
material dari kawah saat terjadi erupsi
·
Gerakan material pada kerucut gunungapi adalah gerakan
gravitatif
·
Memiliki lereng yang sangat curam dan lembah yang
dalam
·
Material endapannya berupa material erupsi yg masih
sangat kasar hingga kasar
V3 V4 V5 Lereng gunungapi
·
Proses material berupa pengangkutan bahan material
secara gravitatid dan oleh tenaga air
·
Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi
secara bertahap
·
V3 Lereng atas, V4 Lereng tengah, V5 Lereng bawah
·
Telah digunakan untuk lahan
pertanian, perkebunan, peternakan, permukiman, dan pariwisata
V6 Kaki Gunungapi
·
Dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak
landai
·
Didominasi oleh pengendapan
material gunungapi melalui lembah-lembah sungai: lumpur,
endapan lava, dan material piroklastik
V7 Dataran Kaki Gunungapi
·
Satuan bentuklahan yg lebih datar dan terbentuk dari pengendapan material oleh
proses fluvial
·
Sedimentasi mulai aktif
·
Kemiringan lereng dari agak landai sampai landai
·
Material permukaan didominasi oleh kerikil dan pasir
kasar
V8 Dataran Fluvio Gunungapi
·
Merupakan satuan bentuklahan dengan topografi datar
dan terbentuk dari proses fluvial
·
Proses pengendapan intensif
·
Material utamanya berupa pasir sedang dan halus
·
Pemanfaatan lahan untuk pertanian dan permukiman lebih
berkembang
V9 Padang Lava
·
Merupakan wilayah endapan lava hasil dari aktivitas
erupsi gunungapi
·
Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi
V10 Padang Lahar
·
Hampir sama dengan padang lava tetapi material hasil
erupsi yang diendapkan merupakan material lahar yg terdiri dari campuran bahan
kasar dan halus
·
Biasanya terdapat pada lereng bawah gunungapi dan kaki
gunungapi
V11 Lelehan Lava
·
Merupakan bentuklahan yag sering dijumpai pada tubuh
gunungapi
·
Terbentuk pada letusan yang
bersifat efusif
·
Tampak seperti lidah-lidah yg
berawak dari lereng atas dan menyebar ke lereng tengah
·
Dicirikan oleh relief yg kasar dg lereng2 terjal
V12 Aliran Lahar
·
Proses turunnya material piroklastik yang terdapat
pada lereng atas
·
Proses ini pada umumnya longsoran di lereng atas
gunungapi yang dipicu oleh hujan
V13 Dataran Antar Gunungapi
·
Merupakan dataran yang terletek diantara dua atau
lebih gunungapi
V14 Dataran Tinggi Lava(Lava Plateau)
·
Terjadi jika magma yg keluar
dari dalam bumi sangat encer sehingga menyebar dan membentuk hamparan
lava yang luas
·
Lava ini perlahan-lahan membeku hingga membentuk suatu
daratan
·
Lama-kelamaan lava ini semakin tinggi hingga membentuk
dataran tinggi dan luas yang disebut plato
V15 Planezes
·
Sisi-sisi permukaan lereng kerucut gunungapi yang
terisolasi (terpisah-pisah) oleh torehan dan erosi
·
Biasanya dalam bentuk segitiga
V16 Padang Abu, Tuff, dan Lapilli
·
Merupakan daerah tempat pengendapan material erupsi
gunungapi
V17 Solfatar
·
Adalah fumarol yang mengeluarkan gas-gas oksida
belerang (H2S)
·
Mudah dikenali karena udara disekitarnya berbau busuk
seperti kentut
V18 Fumarol
·
Lubang didalam kerak bumi yang mengeluarkan uap dan gas
·
Sumber gas uap air
·
Terdapat di sepanjang retakan
kecil maupun rekahan panjang, di permukaan aliran lava, serta di endapan aliran
piroklastik yang tebal
V19 Bukit Gunungapi Terdenudasi
·
Terdapat pada lereng gunungapi
·
Dipengaruhi oleh gaya berat dan erosi sehingga bagian
luar terangkat dan daerah tersebut akan mengalami ketandusan karena tidak
mempunyai lapisan tanah lagi
V20 Leher
Gunungapi
·
Lava yang membeku dan mengeras di dalam saluran keluar
·
Dapat terdorong keluar karena tekanan yg kuat dari
bawah
·
Muncul sedikit demi sedikit makin tinggi ditas
kepundan
·
Disebut spine karena bentuknya yg lancip mirip duri
V21 Sumbat Gunungapi
·
Bentuklahan ini sering disebut juga sebagai kubah lava
·
Terbentuk karena keluarnya magma
hingga mencapai
kepundan
·
Karena sifatnya yg asam, magma tidak segera mengalir
ke lereng gunungapi tetapi membeku di kepundan dan membentuk sumbat gunungapi
V22 Kerucur Parasiter
·
Merupakan kerucut anakan yg terbentuk bukan pada
kepundan utama tetapi pada lereng gunungapi
·
Pembentukannya disebabkan oleh keluarnya magma melalui
saluran yg bercabang tidak melalui saluran utama
V23 Boka
·
Merupakan bentuklahan karena aktivitas keluarnya magma
ke permukaan bumi, tetapi tidak membentuk kepundan
·
Contoh: Gunung Tidar, Gunung
batok
V24 Dike
·
Terbentuk oleh magma yang
menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding
magma yang membeku dibawah kulit bumi, kemudian muncul ke permukaan bumi
karena erosi batuan disekitarnya
V25 Baranko/ Barancco
·
Merupakan bentuklahan hasil depresi pada puncak
vulkanik
·
Merupakan jurang2 dalam di lereng gunungapi
·
Terbentuk karena proses
pengikisan yang lebih intensif dibandingkan dengan daerah kiri kanan karena
materialnya piroklastik sedangkan disekitarnya berupa aliran lava
Berdasarkan sifat erupsinya, gunung api dibedakan
menjadi :
1. Tipe
Krakatau : tipe erupsinya berupa lelehan tetapi bentuk morfologinya berupa
kerucut vulkan,magma bersifat campuran, dan erupsi seringkali diselingi oleh
letusan dahsyat.
2. Tipe Pelee :
tipe erupsinya berupa letusan, letusan disertai awan panas, magma bersifat
asam, dantipe morfologinya berbentuk kerucut.
3. Tipe
Hawai/perisai : tipe erupsinya berupa lelehan, sedikit gas dan material
piroklastik, magma bersifatbasa , morfologinya berupa kubah dengan sudut puncak
landai,dan sering dijumpai kaldera.
Atas dasar klasifikasi kenampakan visual morfologinya,
bentang alam vulkanik dibedakan menjadi:
1. DEPRESI
VULKANIK
Depresi
vulkanik adalah morfologi yang secara umum berupa cekungan. Depresi vulkanik
dibagi menjadi:a. Danau Vulkanik : Depresi vulkanik yang terisi oleh air
sehingga membentuk danau.b. Kawah : Depresi vulkanik yang terbentuk oleh
letusan dengan diameter maksimum 1,5 km dan hanyaterisi oleh material hasil
letusan.c. Kaldera : Depresi vulkanikyang terbentuk belum tentu oleh letusan,
tetapi didahului oleh amblesanpada komplek vulkan. Kaldera ini sering muncul
pada gunung api baru.
2. KUBAH
VULKANIK
Kubah
vulkanik merupakan morfologi gunung api yang mempunyai bentuk cembung ke atas.
Kubah inidibedakan menjadi :a. Kerucut Semburan : terbentuk oleh erupsi lava
yang bersifat encer basaltis.b. Kerucut Parasit : terbentuk sebagai hasil
erupsi gunung api yang berada pada lereng gunung api yanglebih besar.c. Kerucut
Sinder : terbentuk oleh letusan kecil yang terjadi padakaki gunung api berupa
kerucut rendahdengan bagian puncak tampak cekung datar.
3. VULKAN SEMU
Vulkan semu
adalah morfologi yang mirip dengan kerucut gunung api, dan bahkan
pembentukannyaberasal dari vulkan yang berdekatan.
4. DATARAN VULKANIK
Dataran Vulkanik dicirikan oleh
puncak topografi yang datar dengan variasi beda tinggi tidak mencolok.Macamnya
yaitu :
Gunung berapi menghasilkan berbagai macam bahaya alam yang
dapat membunuh orang dan merusak properti. Sketsa yang disederhanakan ini
menunjukkan khas gunung berapi yang ditemukan di Amerika Serikat Barat dan
Alaska, tapi banyak dari bahaya ini juga menimbulkan risiko pada gunung berapi
lainnya, seperti yang di Hawaii. Beberapa bahaya, seperti lahar dan tanah
longsor, dapat terjadi bahkan ketika gunung berapi tidak meletus. (Bahaya dan
istilah dalam diagram ini yang disorot dalam huruf tebal di mana mereka dibahas
dalam teks di bawah ini).
Kolom
Letusan dan Awan Letusan
Sebuah ledakan letusan eksplosif fragmen batuan padat dan
cair (tephra) dan gas vulkanik ke udara dengan kekuatan yang luar biasa.
Fragmen batuan terbesar (bom) biasanya jatuh kembali ke tanah dalam jarak 2 mil
dari kawah. Fragmen kecil (bediameter kurang dari sekitar 0,1 inci) dari gelas
vulkanik, mineral, dan batu (abu) naik tinggi ke udara, membentuk kolom letusan
besar.
Kolom Letusan dapat berkembang pesat dan mencapai lebih dari
12 mil di atas gunung berapi dalam waktu kurang dari 30 menit, membentuk awan
letusan. Abu vulkanik di awan dapat menimbulkan bahaya serius bagi penerbangan.
Selama 15 tahun terakhir, sekitar 80 jet komersial telah rusak karena tidak
sengaja terbang ke dalam awan abu, dan beberapa hampir jatuh karena kegagalan
mesin. Awan letusan besar dapat mencapai ratusan mil mengikuti arah angin,
sehingga menghasilkan hujan abu di atas daerah yang luas, angin membawa abu
terkecil partikel paling jauh. Abu dari letusan Gunung St Helens, Washington
pada 18 Mei 1980, , jatuh di atas lahan seluas 22.000 mil persegi di Amerika
Serikat Barat. Hujan abu berat dapat merobohkan bangunan, dan sedangkan abu
kecil dapat merusak tanaman, elektronik, dan mesin.
Gas
Vulkanik
Gunung berapi mengeluarkan gas selama letusan. Bahkan ketika
sebuah gunung berapi tidak meletus, retak di dalam tanah memungkinkan gas untuk
mencapai permukaan melalui lubang kecil yang disebut fumarol. Lebih dari 90%
dari semua gas yang dipancarkan oleh gunung berapi adalah air uap (uap), yang
sebagian besar adalah air tanah dipanaskan (air bawah tanah dari curah hujan
dan sungai). Gas vulkanik lain yang umum adalah karbon dioksida, sulfur
dioksida, hidrogen sulfida, hidrogen, dan fluor. Gas Sulfur dioksida dapat
bereaksi dengan tetesan air di atmosfer yang membuat hujan asam, yang
menyebabkan korosi dan merugikan vegetasi. Karbon dioksida lebih berat daripada
udara dan dapat terjebak di daerah yang rendah dalam konsentrasi yang mematikan
bagi manusia dan hewan. Fluorin, dalam konsentrasi yang tinggi adalah beracun,
bisa teradsorbsi ke partikel abu vulkanik yang kemudian jatuh ke tanah. Fluor
di partikel dapat meracuni penggembalaan ternak pada rumput yang dilapisi abu
dan juga mencemari persediaan air domestik.
Bencana letusan, seperti letusan Gunung Pinatubo (Filipina),
15 Juni 1991, menyuntikkan sejumlah besar gas belerang dioksida ke stratosfer,
ketika bergabung dengan air untuk membentuk aerosol (kabut) dari sulfat asam.
Dengan memantulkan radiasi matahari, seperti aerosol dapat menurunkan
temperaturrata-rata permukaan bumi untuk waktu yang lama beberapa derajat
Fahrenheit (˚ F). Aerosol asam sulfat ini juga berkontribusi terhadap kerusakan
lapisan ozon oleh pengubahan senyawa klor dan nitrogen di bagian atas atmosfer
Aliran
Lava dan Kubah Lava
Batu cair (magma) yang mengalir atau merembes ke permukaan
bumi disebut lava dan bentuk aliran lava. Semakin tinggi lava mengandung silika
(silikon dioksida, SiO2), kurang mudah mengalir. Misalnya, lava basal silika
rendah dapat bergerak cepat (10 sampai 30 mil per jam) mengalir atau dapat
tersebar luas sebanyak tersebar luas dalam lembaran tipis selebar beberapa mil.
Sejak 1983, Kilauea Volcano di Pulau Hawaii telah meletuskan
aliran lava basal yang menghancurkan hampir 200 rumah dan memotong dekat jalan
raya pantai.
Sebaliknya, aliran lava andesit dan dasit yang lebih tinggi silika cenderung tebal dan lamban,
hanya mencapai jarak pendek dari sebuah kawah. Lava dasit dan riolit sering keluar
dari sebuah lubang untuk membentuk gundukan yang tidak teratur disebut kubah lava. Antara tahun 1980, dan 1986 sebuah kubah lava dasit di Gunung St Helens tumbuh menjadi sekitar
1.000 feet tinggi dan diameter 3.500 kaki.
Sebaliknya, aliran lava andesit dan dasit yang lebih tinggi silika cenderung tebal dan lamban,
hanya mencapai jarak pendek dari sebuah kawah. Lava dasit dan riolit sering keluar
dari sebuah lubang untuk membentuk gundukan yang tidak teratur disebut kubah lava. Antara tahun 1980, dan 1986 sebuah kubah lava dasit di Gunung St Helens tumbuh menjadi sekitar
1.000 feet tinggi dan diameter 3.500 kaki.
Aliran
Piroklastik
Longsoran kecepatan tinggi abu panas, fragmen batuan, dan gas
dapat bergerak menuruni sisi gunung berapi selama letusan ledakan atau ketika
sisi curam dari kubah lava tumbuh runtuh dan terpisah. Aliran piroklastik ini
dapat sepanas 1.500 ˚ F dan bergerak dengan kecepatan 100 sampai 150 mil per
jam. Aliran tersebut cenderung mengikuti lembah dan mampu merobohkan dan
membakar segala sesuatu di jalannya. Aliran piroklastik densitas rendah, yang
disebut gelombang piroklastik, dapat dengan mudah melampui pegunungan yang
ratusan meter tingginya.
Klimaks letusan Gunung St Helens pada tanggal 18 Mei 1980,
menghasilkan serangkaian ledakan yang membentuk gelombang piroklastik besar.
Ini disebut “ledakan lateral” yang menghancurkan area seluas 230 mil persegi.
Pohon berdiameter 6 kaki dipangkas turun seperti pisau rumput sejauh 15 mil
dari gunung berapi.
Tanah
Longsor Gunung Api
Tanah longsor atau debris avalanche adalah pergerakan
menurun yang cepat dari material batuan, salju, dan (atau) es. Longsor gunung
api berukuran dari gerakan kecil dari puing-puing lepas pada permukaan gunung
berapi sampai runtuh besar-besaran dari seluruh puncak atau sisi gunung berapi.
Gunung berapi yang curam rentan terhadap tanah longsor karena dibangun sebagian
dari lapisan fragmen batuan vulkanik lepas. Beberapa batuan di gunung berapi
juga telah diubah menjadi lembut, mineral lempung yang licin oleh sirkulasi
panas, asam air tanah. Tanah longsor di lereng gunung berapi dipicu ketika
letusan, hujan deras, atau gempa bumi besar menyebabkan material-materail ini
bebas dan bergerak turun.Setidaknya lima longsor besar telah menyapu ke bawah lereng Gunung Rainier, Washington, selama 6.000 tahun terakhir. Tanah longsor terbesar gunung berapi dalam waktu sejarah terjadi pada awal 18 Mei 1980, letusan Gunung St Helens.
Lahar
Aliran Lumpur atau puing-puing yang sebagian besar terdiri
dari material vulkanik di sisi-sisi gunung berapi disebut lahar. Aliran dari
lumpur, batu, dan air dapat bergegas turun lembah dan saluran aliran dengan
kecepatan 20 sampai 40 mil per jam dan dapat mencapai jarak lebih dari 50 mil.
Beberapa lahar mengandung begitu banyak puing-puing batu (60 sampai 90% berat)
bahwa mereka terlihat seperti sungai yang bergerak cepat dari beton basah.
Dekat dengan sumbernya, arus ini cukup kuat untuk merobek dan membawa pohon,
rumah, dan batu-batu besar beberapa mil ke hilir. Lebih jauh ke hilir lahar
mengubur semua di jalurnya kedalam lumpur.
Secara historis, lahar telah menjadi salah satu bahaya gunung
berapi paling mematikan. Itu dapat terjadi baik selama letusan gunung berapi
dan ketika tenang. Air yang menciptakan lahar bisa berasal dari salju dan es
mencair (terutama air dari gletser mencair oleh aliran piroklastik atau
gelombang), curah hujan intens, atau keluar dari danau kawah puncak. Lahar yang
besar berpotensi membahayakan masyarakat banyak hilir dari gunung berapi
seperti Mount Rainier.
A.
Aspek Biotik
Vegetasu Gunung Vulkanik di bagian
puncak tidak pernah ditumbuhi tanaman karena aktivitas suhu yang tinggi. Jenis
tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron
dan edeweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika.
Bagian lereng, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak
'Pondoh' dan 'Nglumut' di gunung Merapi.
Inventarisasi Cendawan di Kawasan Konservasi Tritis-Turgo,
Lereng Selatan Gunung Merapi (data 2009):
- Data cendawan yg diperoleh ada 43 spesimen, seluruhnya masuk kelas Basidiomycota
- 43 spesimen tsb masuk dalam ordo:
- Ordo polyporales : 8
- Ordo cantharellales : 1
- Ordo agaricales : 2
- Ordo boletales : 2
- Ordo auriculariates : 1
- Belum teridentifikasi : 1
Inventarisasi Tumbuhan Paku-pakuan (Pteridophyta)
di Kawasan Konservasi Tritis-Turgo, Lereng Selatan Gunung Merapi (data 2009):
- Jenis tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta) yang ditemukan:
- Adiantum cuneatum
- Adiantum tenerum
- Blechnum patersonii
- Botrychium daucifolium
- Cyathea contaminans
- Davallia trichomanoides
Tidak ada komentar:
Posting Komentar